BUDAYA JAWA

KUDA LUMPING (JARANAN)  Kuda lumping atau dalam bahasa jawa disebut jaranan, kesenian ini berasal dari tanah jawa yang tepatnya di kota kediri juga. Jaranan ini juga masih dalam satu kesenian dengan barongan jawa seperti yang sebelumnya saya posting di artikel tadi. Disini peran jaranan adalah menceritakan tentang sosok prajurit penunggang kuda yang mengiring prabu klono sewandono atau yang di sebut sebagai pujonggo anom (pujangganong). Pasukan berkuda ini dalam bahasa jawa disebut sebagai tamtomo turonggo, yang artinya prajurit kuda. Mereka berangkat mengiringi prabu klono sewandono menuju ke kerajaan kediri untuk melamar dewi songgo langit. Banyak fersi lain juga yang menceritakan tentang hal ini, namun arah tujuan cerita juga tetap sama. Itu tadi sedikit cerita yang saya ketahui dari sumber-sumber yang ada. Untuk fersi kesenian ini, di ranah jawa khususnya, kesenian ini sangat mudah di temui, dan sekarang sudah menyebar ke berbagai pelosok nusantara bahkan sampai juga

BARONGAN JAWA TIMUR (SINGO BARONG) Jenis topeng dan tarian ini berasal dari salah satu kota di jawa timur yaitu kota kediri. Tarian ini juga salah satu lakon atau peranan dalam sebuah kesenian jaranan, yang saat ini sudah menyebar luas ke berbagai penjuru nusantara. Barongan jawa/singo barong ini mewakili karakter seekor naga. Atau biasa di ceritakan sebagai prabu singo barong dari kerajaan lodaya yang berperang melawan prabu kelanasewandana/pujangganong untunk berebut melamar dewi songgo langit seorang putri dari kerajaan kediri. Banyak bernagai fersi atas cerita kesenian ini. Namun latar cerita tetap sama yaitu tentang awal mula munculnya seni jaranan di jawa. Barongan jawa ini sangatlah kental demgan aura mistis saat pementasan kesenian jaranan, sebagai mana kebanyakan jaranan yang ada di tanah jawa. Mereka akan menari sesuai irama gamelan, dan puncak keseruanya yaitu ketika pemain atau penari barongan ini telah kerasukan (ndadi). Disinilah letak dari keseruan kesenia